Waliyullah al-kabir, Sohibul Karomah, mujabaddu'ah...terkenal do'anya yang Mustajab...
beliau berkata 'Du'a'i yasbiqul barq', (do'aku mendahului petir yg menyambar)...
Tuan Guru Sekumpul menjuluki beliau sebagai *Syekh Abu Bakar bin Salim nya Indonesia...*
Dulunya Habib Sholeh sering mengikuti pengajian KH. Ahmad Qusyairi di Tanggul, tetapi setelah tanda-tanda kewalian Habib Sholeh mulai nampak, KH. Qusyairi lah yang mengaji kepada Habib Sholeh....awal perjalanan suluk beliau dimulai ketika bertemu Nabi Khidir AS di stasiun Tanggul, Jember...
diriwayatkan beliau uzlah selama 3 tahun...
Kemudian beliau berangkat haji setelah mendapat isyarah dari datuknya Rasulullah Shalallahu 'Aalaihi Wasallam untuk mengunjunginya di Madinah Al-Munawaroh
Sepulang dari haji beliau kaget melihat rumahnya yang sederhana telah dipugar oleh masyarakat, dengan sedikit menyesal beliau mengatakan, "Padahal di rumah itu saya sholat berjama'ah dengan Rasulullah Shalallahu 'Aalaihi Wasallam lima waktu".
Beliau Khalifahnya Sayyidil-Imam al-Quthb al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf Gresik...Al-Habib Abu Bakar sendiri yang memakaikan Imamah di atas kepala Habib Sholeh yang mulia...Wirid harian beliau adalah Dalailul khoirot dan beliau merasakan kelezatan setiap mengamalkannya...
Nasehat yang paling sering beliau sampaikan adalah agar berbakti kepada orang tua, menjaga Sholat jama'ah lima waktu, dan mengisi waktu antara Maghrib dan Isya dengan membaca Qur'an...
Para Wali yang sezaman dengan beliau, seperti al-Habib Husen bin Hadi Al-Hamid, Probolinggo, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy, Kwitang-Jakarta, Kiai Hasan Genggong, Mbah Malik bin Ilyas Purwokerto, Kiai Hamid Pasuruan, Habib Idrus bin Salim al Jufri, Palu, Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf, Jeddah, dll seluruhnya mengakui ketinggian Maqom beliau...sampai kiai Hamid Pasuruan dulu sering berpesan kepada murid2nya : 'Kalau berpergian ke arah timur hadiahkan Al-fatihah untuk Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid Tanggul kalau berpergian ke arah barat hadiahkan Al-fatihah untuk Al-Habib Husen bin Abu Bakar al Aidrus Luarbatang...
Beliau Habib Sholeh saat menjamu tamu tanpa pandang kelas semuanya dilayani dengan baik dan ramah...bahkan beliau sendiri yg menimba air dari sumur untuk keperluan tamu-tamu...
Ketika para tamu tidur nyenyak Habib Sholeh dengan sabar mengelilingi mereka dan meletakkan obat nyamuk bakar, agar semua tamu terhindar dari gigitan nyamuk...
Sa'at fajar menyingsing, beliau memberi makan kambing dengan kulit pisang, bahkan ikan di kamar mandinya pun tak luput dari perhatian belas kasihnya...termasuk semut yang ada di kediaman mulianya tidak lepas dari perhatiannya dengan taburan gula sebagai makanannya.
Beliau sangat luar biasa kasih sayangnya kepada makhluk-makhluk Allah...
Peninggalan Habib Sholeh Tanggul yang masih dirasakan berkahnya oleh banyak orang sampai sekarang adalah Sholawat Mansub...
*Karomah-Karomah Beliau*
1. Mengobati Putri Raja Saudi :
Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Makkah adalah Ulama’ besar yang jadi rujukan hampir semua ulama pada masanya. Beliau juga salah satu penasehat Raja Saudi. Saat itu, Raja memiliki anak cacat sejak lahir. Anak itu tidak punya lubang dubur, karena lubang duburnya ada di pinggang.
Tentu saja, sang raja sudah datang ke pengobatan dimana saja. Tapi hasilnya belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Akhirnya Sayyid Alawi menyarankan agar sang raja mengundang seorang habib penuh karomah dari Indonesia yang bernama Habib Sholeh Bin Muchsin Al-Hamid atau akrab disapa Habib Sholeh Tanggul.
Sang raja akhirnya mengirimkan utusan untuk meminta Habib Sholeh Tanggul berkenan datang ke Arab Saudi. Habib Sholeh akhirnya bersedia dan berangkat bersama utusan sang raja.
Sang raja sudah menyiapkan jamuan istimewa kepada tamunya yang dikenal keramat ini. Sebelum bertemu langsung dengan raja, Habib Sholeh ngobrol santai terlebih dulu dengan Sayyid Alawi, baru kemudian menghadap sang raja. Anak sang saja sudah duduk di kursi kebesarannya.
Disamperin anak itu kemudian ditepuk-tepuk belakangnya sambil berkata: “Bekheir Ente, Bekheir Ente, InsyaAllah Bekheir.”
Setelah mengucapkan itu, Habib Sholeh berkata kepada Sayyid Alawi Al-Maliki: ”Ayo Habib, kita pergi dari sini, Ana pingin ke tempat antum saja.”
Sang Raja Arab yang mendengar ucapan itu langsung berkata :
”Ya Habib Alawi, inikah yang antum bilang habib keramat itu, tidak ada salam tidak ada perbincangan, malah mau pergi begitu saja.”
Sayyid Alawi tetap bersikap santai dan tenang saja. Selang beberapa saat, anak raja yang duduk di kursi tadi berteriak.
”Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lubang yang ada di pinggang ketutup berubah ke belakang sebagaimana manusia normal Lainnya. Oh iya, tadi belakang saya ditepuk-tepuk sama Habib Sholeh.”
Akhirnya sang Raja menawarkan satu peti berisi Emas kepada Habib Sholeh.
“Simpan saja emasmu, Ana lebih kaya dari ente. Kalau perlu ana yang kasih ente,” jawab Habib Sholeh.
“Ya Habib Sholeh, Ana punya anak perempuan. Kalau mau putri ana, akan saya nikahkan denganmu lalu antum aku beri jabatan tinggi di sini,” kata sang raja.
“Simpan saja putri ente. Ana punya Syarifah di rumah. Ana gak butuh jabatan dari Ente. Ana sudah punya jabatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.” jawab Habib Sholeh.
Mendengar pembicaraan ini, Sayyid Alawi Al-Maliki akhirnya menyarankan Habib Sholeh agar mau menerima emas tadi.
“Ya Habib Sholeh, kita di Hadromaut punya saudara-saudara yang susah. Ambil saja dan kasihkan kepada saudara-saudara kita di sana.”
Habib Sholeh akhirnya menerima saran Sayyid Alawi. Kemudian hadiah itu dibagikan kepada saudara-saudara di Hadramaut. Karena kisah ini, Habib Sholeh Tanggul di Hadramaut sana dikenal sebagai habib paling kaya di Indonesia karena sering membantu saudara-saudara yang ada di Hadramaut.
2. Mujarabnya Doa Beliau
Pernah di sebuah desa terjadi wabah penyakit ganas. Yaitu orang sakit sore keesokan paginya mati dan bila paginya sakit maka sorenya mati. Orang-orang menyebutnya penyakit 'pagebluk'. Akhirnya ada seorang penduduk desa yang datang ke Tanggul membawa sebotol air agar dido'akan Habib Sholeh.
Ajaib, setelah meminum air barokah dari Habib Sholeh itu, ia langsung sembuh total dari penyakitnya. Berita kesembuhannya pun tersebar ke seantero desa. Keesokan harinya Masyarakat desa sebanyak 3 truck datang ke kediaman Habib Sholeh untuk meminta air barokah.
Habib Sholeh tentu kaget dan bingung, ada apa orang sebanyak itu datang ke rumahnya ? Setelah mengetahui maksud kedatangan mereka, Habib Sholeh memanggil perwakilan penduduk desa itu.
" Begini saja.. Di desa kalian ada danau.. ? " tanya Habib Sholeh.
" Ada bib.. "
Habib lalu mengambil secarik kertas, menuliskan sesuatu, menggulungnya lalu berkata :
"Ini kertas lemparkan di danau, nanti semua penduduk suruh minum dari situ.. "
"Baik bib.. "
Mereka lalu pulang dan melaksanakan apa yang di perintahkan Habib Sholeh. Dan benar saja, semua penduduk yang minum dari air danau itu sembuh dan sehat wal afiat. Tidak ada satupun yang mati oleh penyakit mengerikan itu.
Lurah desa takjub sekaligus penasaran apa tulisan dibalik kertas ajaib itu ?
Lalu ia pergi ke danau dan mengambil lagi kertas itu. Ia membukanya dan mencoba membaca tulisan yang ada di dalamnya. Ternyata, yang ditulis dalam kertas itu bukan rajah-rajah Arab atau semacamnya. Disitu hanya terdapat sebuah tulisan latin yang berbunyi :
*" SELAMAT TINGGAL PENYAKIT,"*
3. Mendo'akan Nelayan Suatu ketika, Habib Soleh didatangi oleh seorang pemuda yg menjadi seorang nelayan...
Pemuda tersebut menceritakan kepada Habib Soleh dan minta dido'akan agar mendapat tangkapan ikan yang sangat besar biar bisa dijual mahal..
Kata nya dengan logat Madura.
"Bib, do'akan saya bib semoga nanti malam manceng dapat ikan yang de gede bib. Ayo bib angkat tangannya bib doasskan saya"
Kata Habib Soleh,
"Kan lebih baik kecil2 tapi setiap hari ?
Dikit2... bersyukur nanti ALLAH pasti tambah lagi"
"Bosen saya bib...
Tiap hari cil kecil teros...
Sekali2 yang guede bib..."
Karena dipaksa Habib pun mengangkat tangannya...
"Semoga ALLAH beri ente ikan yg besar...Amin..."
Alangkah senengnya pemuda tersebut...
Setelah mencium tangan Habib ia pun pergi langsung melaut pada malam hari nya...
Namun masya Allah...demikianlah doa waliallah.
Betul hari itu ia mendapat ikan yg sangat besar tapi ia tak mau ambil. Cepat2 ia kembali ke darat...Habis Subuh ia datangi lagi rumah Habib Soleh agar membatalkan permohonannya kepada Allah. Sambil ketakutan dan masih gemetaran ia menyampaikan ceritanya.
"Sudaaaahhh...Sudaaaahhh bib...kensel bib...kensel...batal bib. Jangan berdoa lagi bib..."
"Kenapa ?" tanya Habib.
"Saya saat mau tarik pancing yg pertama kali nongol matanya bib....Mata nya itu sak tempeh bib...
( maksud nya sak Tempeh itu senampan besar)
"Ampuuuuunnn bib...Mata nya aja sudah sak perahu saya bib...Lebih baik saya syukur dah dengan yang kecil2 aja bib..."
Habib Soleh hanya tersenyum saja.
4. Keberkahan Foto Habib Soleh
Cerita ini pernah diutarakan oleh Al-Habib Muhammad bin Sholeh Al Hamid Tanggul.
Dulu, ada pecinta Habib Sholeh di daerah Ampel Surabaya. Dia sedang sangat membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan keluarganya. Di rumahnya terpajang foto Habib Sholeh Tanggul dan setiap ia melihat foto tersebut selalu bermohon kepada Allah dengan berkah Habib Sholeh, semoga ia mendapatkan uang yang ia butuhkan, hal itu dilakukannya berkali-kali.
Sampai pada akhirnya, Habib Sholeh didatangi oleh beberapa pejabat pemerintah utusan Adam Malik, mereka datang membawa hadiah untuk Habib sejumlah Uang yang banyak, pada waktu itu Habib Sholeh berkata pada para pejabat yang hadir di rumahnya.
"Coba ambil uang yang kalian bawa sejumlah sekian juta, dan serahkan uang itu kepada fulan yang rumahnya di daerah Ampel Surabaya, bilang ini dari Habib Sholeh Tanggul atas karunia yang Allah berikan untuknya, hanya itu saja, selebihnya kalian bawa kembali."
Waktu itu Habib Sholeh meminta kepada putranya, yaitu Habib Muhammad bin Sholeh AlHamid, untuk menulis alamatnya, dan surat kepada si penerima uangnya.
Tidak lama utusan pejabat itu sampai di rumah orang yang dimaksud Habib Sholeh, lalu menyerahkan uang tersebut sebagaimana arahan Habib. Orang tersebut jatuh tersungkur sambil berucap Alhamdulillah, barakah cucu Rasulullah, lalu ia buka surat dari Habib Sholeh yang isinya:
"Uang ini yang kau butuhkan sebagaimana permintaanmu kepada Allah di saat memandang gambarku."
Subhanallah...
5. Pertemuan Habib Soleh dan Habib Idrus bin Salim Al Jufri Palu
Alkisah ketika Guru Tua Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri berkunjung kekediaman Al Quthb Maula Tanggul Jember Al-'Allamah Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid bin Syech Abubakar bin Salim, bersama Ustad Abdulloh Abdun [ Pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang ] dan juga murid-murid Guru Tua lainnya.
Malam itu beliau dan beberapa santrinya tidak bertemu dengan Habib Sholeh Tanggul, akhirnya beliau putuskan untuk menginap di Kota Tanggul. Pagi harinya beliau beserta murid-muridnya langsung bertemu dengan Habib Sholeh dan bercengkrama tentang kalam salaf-salaf bani alawiy, lalu beliau semua makan bersama.
Singkat cerita ....
Maka Al-Habib Muhamad Al-Bahar datuknya Wan Sehan Sang Wali Majdzub menyenandungkan Qosidah Nabi dengan suara yang teramat merdu sekali disertai tetabuhan Marawis dan Gendang Hajir, kemudian Guru Tua Palu Sulawesi Tengah Al-Alim Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri menari Zafin bersama-sama yang lainnya.
Suasana semakin Riuh Ramai dengan hentakan Hajir Marawis Alunan Zaffin kesenangan Para Saadah Bani Alawiy, kemudian Guru Tua menarik Tangan Al-Quthb Maula Tanggul untuk berdiri menari Zaffin bersamanya, dan Al Habib Sholeh Tanggul memainkan Samar khas Hadromi.
Subhanalloh wa Masyaa Alloh ketika Habib Sholeh Main Samar, foto-foto Wali Alloh no mi no no { yang berada d alam barzakh } yang menempel di dinding rumahnya Al Quthb Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid semua berterbangan ikut Joget hingga banyak yang menyaksikan pingsan dan berteriak SUBHANALLOH... SUBHANALLOH.. MAASYAA ALLOH.
Hingga Al-Habib Sholeh dan Guru Tua Palu Habib Idrus berkata, "Penduduk barzakh juga ikut gembira atas pertemuan kami berdua...."
Hingga dihentikan oleh Al-Habib Muhamad Al-Bahr { Kakeknya wan sehan }, lalu Al-Quthb Maula Tanggul Al-Habib Sholeh waktu itu FIIL HAAL {dalam keadaan fana fillah} hingga di sadarkan oleh Guru Tua Sulawesi Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri.
Setelah disadarkan oleh Habib Muhammad Al Bahr dan Habib Idrus Al Jufri, maka kembalilah foto-foto wali-wali Alloh yang sudah wafat ke tempatnya masing-masing.
Kisah ini diceritakan langsung oleh saksi mata kejadian yaitu Waliyah Syarifah Hababah Khadijah binti Al Quthb Al 'Allamah Al Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Maula Tanggul Jember atau Umik Njun { Ibunda Habib Hadi Assery }
6. Berkat Menghadiri Haul Habib Soleh
Setiap tahun di minggu kedua bulan syawal, ribuan orang akan tumpah ruah ke jalan untuk memperingati perayaan Haul Akbar Al Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid Di Tanggul Jawa Timur . Ada seorang jama'ah berasal dari madura yang ingin hadir kesana , ketika sampai disana beliau melihat ribuan orang yang hadir memadati tempat acara untuk hadir acara haul. Ketika acara haul selesai sudah seperti biasa panitia mengeluarkan hidangan nasi kebuli untuk para jama'ah yang hadir, karena banyaknya jama'ah yang hadir sehingga nasi kebuli banyak yang tumpah jatuh ke tanah. Lalu si madura tersebut mengambil plastik untuk memunguti nasi kebuli yang berserakan jatuh ke tanah tersebut. Setelah selesai pulanglah orang madura tersebut. Sesampai di rumah si madura tersebut membuka plastik yang berisi nasi kebuli yang dia ambil waktu acara Haul Habib Sholeh Tanggul, nasi kebuli itu di sebar ke ladang sawah miliknya, beberapa bulan kemudian sawah ladang itu menghasilkan panen yang banyak dan kualitas yang jauh lebih baik dari musim sebelumnya.
Subhanallah...
Sungguh tidak akan merugi di dunia dan di akhirat orang-orang yg hatinya terikat dg kekasih-kekasih Allah...
*Allahumma Sholli 'Aala Sayyidina Muhammad wa Alihi wa Shohbihi Wa sallim*
Ila ruhi Al-Habib Sholeh bin Muhsin AlHamid Tanggul al Fatihah...