Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Yang Maha Menyaksikan segalanya, Maha Pengawas Yang Selalu hadir tanpa pernah absen, Maha Pendamping Yang tiada pernah berpisah dalam pemukiman maupunbepergian, Yang selalu mendorong kaum cerdik cendekiawan untuk mengamati ciptaan-Nya di alam malakut-Nya, di langit dan bumi-Nya yang sarat dengan tanda-tanda kebesaran ayat-ayat-Nya, yang mengandung pengertian dan pelajaran.
Salawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga beliau yang mulia dan terhormat, sebanyak bilangan gumpalan awan dan curahan hujan dan sebanyak bilangan hembusan angin yang menggerakkan pepohohan.
Ammâ ba’du: Saya berpesan, terutama kepada diri saya sendiri dan kepada anda sekalian para sahabatku tercinta semoga kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Yang Maha Penguasa atas seluruh penguasa, Penyebab dari semua sebab, Yang Tiada Tuhan yang patut disembah selain Dia, dan tiada suatu tujuan hakiki kecuali kepada-Nya.
Sesungguhnya, orang yang berbahagia itu ialah yang selalu bersandar diri kepada-Nya, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, meletakkan dirinya di dalam kuasa dan kekuatan-Nya, berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada qudrat dan iradat-Nya. Bersungguh-sungguh meletakkan harapan dan keinginan kepada apa yang ada di sisi-Nya.
Adapun orang yang sengsara dan terjauhkan dari segala keberuntungan adalah yang berpaling dari Allah, tiada ingat kepada-Nya, bahkan selalu mengikuti bisikan hawa nafsunya dan mengutamakan dunianya di atas akhiratnya.
Maka pesan saya pertama-tama, hendaklah anda sekalian selalu bertawakal kepada Allah dan percaya sepenuhnya kepada jaminan-Nya, seraya merasa tenteram dalam naungan-Nya, selalu mohon pertolongan-Nya dalam segala urusan, bersandar kepada-Nya dalam segala hal, serta meletakkan harapan dan keperluan dalam lingkup kemurahan dan kurnia-Nya semata-mata.
Dan hendaklah anda sekalian memeutuskan segala harapan dan keinginan dari apa saja berada di tangan orang-orang lain, tidak menunjukkan sedikit pun ketamakan untuk memperoleh apa pun pemberian dari mereka. Namun, sekiranya ada seseorang memberikan hadiah secara ikhlas, terimalah oleh kalian pemberian itu dengan penuh rasa terima kasih kepadanya dan berdoalah untuknya. Nikmatilah seperlunya atau sedekahkanlah kepada orang lain sekiranya tidak kalian perlukan. Meskipun demikian, sekiranya ada keraguan tentang kebaikan sumber perolehan sesuatu yang di hadiahkan kepada kalian, tolaklah dengan cara yang santun.